Maraknya meme tentang "Pare itu jahat" saat ini menjadi perbincangan hangat yang tidak ada hentinya dibicarakan oleh setiap kalangan. Tentu karena rasa penasaran yang mendalam sehingga satu per satu dari mereka kepo tentang isu Pare itu jahat tersebut. Sebenarnya Apa sih istilah Pare jahat itu?, Padahal yang kita tahu Pare itu adalah tempat dimana kita dituntut untuk belajar bahasa inggris dengan baik dan benar. Nah, Istilah Pare itu jahat sendiri lahir dari mereka yang pernah tinggal dan belajar di Kampung Inggris Pare, namun istilah itu mempunyai perbedaan perspektif.
Istilah Pare itu jahat seakan diartikan negatif oleh para pendengar, pengamat dan penonton momen di Pare, Sehingga membuat mereka enggan untuk mengalami momen tersebut. Pare itu jahat seringkali diidentikkan dengan sebuah perpisahan. Setelah sekian lama mereka belajar, makan, jalan - jalan, ketawa dan sedih bersama, pokoknya segala aktifitas yang dilakukan bersama-sama, Yang pada akhirnya sampai pada waktunya mereka kembali ke kampung halaman masing-masing, Maka saat itulah istilah Pare itu jahat lahir.
Karena tentu saja segala bentuk perpisahan adalah hal yang sangat dibenci oleh kita bukan ?, Maka dari itulah mereka mengatakan bahwa Pare itu jahat. Namun, satu hal yang tidak pernah kita sadari bahwa sebenarnya segala bentuk perpisahan yang terjadi di Pare bukanlah demikian. Bahwa perpisahan yang dipenuhi oleh tangis itu memiliki istilah sebagai sebuah puncak keberhasilan atas perjuangan mereka bersama, selama menuntut ilmu di Pare.
Dibalik kalimat Pare itu jahat sebenarnya mengandung banyak sumber kebahagiaan bagi para Pelajar di kampung inggris Pare itu sendiri. Mereka merasa Bahagia sudah bisa bertemu dengan orang-orang yang berdatangan dari Sabang sampai Merauke, dan kebahagiannya juga karena mereka bisa saling mengenal satu satu lain. Disamping belajar bahasa inggris, mereka juga saling memberi pengetahuan tentang budaya, tradisi, karakter, dan pendidikan yang terdapat di setiap kampung halaman mereka masing-masing. Nah, Boleh Kalian simpulkan sendrilah sekarang.
Dari keterangan diatas tentu kita akan merubah persepsi kita, dari Pare itu jahat menjadi Pare itu hebat. Di kampung inggris Pare, Kita bisa menemukan keluarga baru, Mereka datang dari perantauan yang tentunya saling membutuhkan satu sama lain, sehingga mereka mempunyai perspektif yang sama. Atas dasar hal itulah persatuan dan kepedulian itu terjadi, dan bisa dirasakan satu sama lainnya.
Saat masalah menghampiri, Kesusahan belajar, dan Sakit, Maka mereka yang berada disisi kita sangat peduli. Sehingga mereka juga ikut memperhatikannya, saling menolong dan mempererat hubungan yang baik. Jadi dari sanalah karakter kita terbentuk lebih dari apa yang pernah terbayangkan sebelum datang ke pare, dan tentu kata Pare itu jahat mempunyai arti yang sangat menyentuh sekali. Tidak hanya sekadar perpisahan yang terjadi di Pare, akan tetapi juga kebersamaan yang tiada tanding, jelas tertera diatas bahwa Pare itu hebat.
Baca Juga
Dilihat dari sisi lain, Istilah Pare itu jahat dalam perspektif negative hanya terdapat bagi mereka yang hidup di Pare hanya main-main dan untuk cari jodoh semata. Orang yang demikian niatnya tentu tidak mendapat apapun tentang pengalaman belajar dan kebersamaan. Kita tekankan sekali lagi bahwa "Pare itu hebat", karena sudah terbukti banyak jebolan Pare yang saat ini bisa melanjutkan kuliah / sekolahnya di Universitas/Sekolah ternama di Indonesia bahkan sampai ke luar negeri. Dan mereka semua bisa bekerja sesuai dengan profesi dan keinginan setiap individu, bahkan dapat mengejar pekerjaan yang diimpi-impikan.
Jadi sebenarnya istilah meme Pare itu jahat kurang kuranglah tepat untuk diasumsi oleh mereka yang kurang paham tentang realitas sebenarnya yang terjadi. Pare itu jahat hanyalah sekedar gosip tersebar meluas dalam istilah yang keliru, sehingga membuat mereka yang mendengar dan merasakannya salah kaprah. Coba kita telisik kembali saat ini, dan pastikan sebenarnya Pare itu tidak jahat, tapi hebat. Jelas sudah keterangan diatas untuk memberi pemahaman bagaimana cara kita mengistilahkan kalimat tersebut, karena kita lebih condong ke negatif, bukannya positif.
Ditulis Oleh :
Rama .S
0 komentar